MANURUNGNEWS – MAMUJU – Pembayaran gaji sertifikasi guru terkhusus tenaga pendidik SMP di Kabupaten Mamuju yang dikabarkan terpotong dibantah oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mamuju.
Saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (16/4), Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mamuju, Hj. Murniani mengatakan, perlu saya jelaskan bahwa tidak benar adanya bahwa ada pemotongan, tetapi yang benar adalah, ada satu bulan tunjangan sertifikasi sebahagian dari mereka yang belum dibayarkan.
Murniani menjelaskan bahwa, alasannya sehingga belum dibayarkan adalah karena anggaran dari pusat itu tidak mencukupi untuk dibayarkan secara keseluruhan.
“Perlu dipahami bahwa tunjangan mereka itu bervariasi, sesuai dengan gajinya karena itu tunjangan satu kali gaji, kalau ia 3 Juta, berati dalam pertriwulan berarti 9 juta,” kata Murniani.
Meski demikian, pihaknya tidak membantah bahwa memang ada sebahagian yang belum terbayarkan.
” Iya betul, ada yang sudah terbayarkan selama tiga bulan, ada sebahagian yang baru dua bulan karena kami membayar sesuai dengan porsi dana yang ada, dan kalau ada yang terbayarkan tiga bulan berarti itulah dana yang mencukupi,” ungkap Murniani.
Lebih jauh Murniani menambahkan bahwa kenapa kami tidak lakukan secara keseluruhan, karena kita berpikir bahwa jika anggaran tersebut kita kembalikan, maka tentu akan menjadi pertanyaan bahwa kenapa justru kami tidak bayarkan dengan anggaran yang sudah ada kepada yang bersangkutan, sementara sudah ada anggaran.
Sementara untuk sejumlah tenaga pendidik yang belum terbayarkan, pihaknya mengaku bahwa beberapa Minggu lalu sudah melakukan upaya melalui videoconference ke Pusat lewat kemendikbud mempertanyakan kapan dibayarkan dari sebahagian yang belum terbayar haknya.
” Beberapa Minggu lalu, kami sudah sampaikan hal ini ke pusat dalam hal ini Kemendikbud melalui Vicon, dan pada saat itu kami dijanjikan akan di komunikasi pada yang menangani persoalan anggaran tersebut,” ujar Murniani.
” Jadi sekali lagi kami membantah ada kabar yang menyebutkan ada pemotongan, itu tidak ada sama sekali, tolong dibedakan mana yang disebut pemotongan dan belum dibayarkan,” tegasnya.
Murniani menjelaskan bahwa kami juga sudah punya upaya untuk menyampaikan hal ini langsung ke pusat, bahkan pada bulan Februari kemarin, dan sekarang perkembangannya bahwa sejumlah nama yang belum terbayarkan itu sudah ada dari pusat, tinggal kami akan proses bayarkan ketika anggarannya juga sudah siap.
Selain itu perlu diketahui bahwa anggaran tersebut itu tidak masuk ke rekening Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, jadi bagaimana caranya kami mau potong.” simpul Murniani, Kamis (16/4).
Syam.