Manurungnews – Sejumlah ruas jalan poros Kalumpang-Bonehau semakin rusak. Hal ini diperparah dengan meningginya intensitas hujan beberapa hari terakhir. Dari pantauan laman ini, kerusakan parah terjadi antara desa Banua Ada’ dan desa Hinua Kecamatan Bonehau sepanjang satu kilo meter.
Seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan, ruas jalan ini lebih cocok dijadikan kolam ikan. Pasalnya, sepanjang satu Kilo Meter ruas jalan tersebut digenangi air. “liat miki pak, apakah jalanan kami ini cocok dikatakan jalan poros ? Sampai di desa hinua ini jalanan begini pak. Seperti kolam ikan saja”, ungkap warga kepada manurungnews.com (27/4/2020).
Senada dengan itu, Rahmat, seorang pemuda asal Dusun Talondo Desa Bonehau mengatakan hal yang sama. Ia bahkan terang-terangan menuding pemerintah tidak memiliki niat untuk membangun jalan poros ini.
“tiap tahun kami dijanji oleh pemerintah kalau jalan poros kalumpang-bonehau akan diperbaiki. Tapi sampai saat ini tidak ada realisasi. Kita sudah bosan berteriak dan mengadu. Tiap tahun pemuda dan mahasiswa menggelar demonstrasi namun tidak juga diperhatikan. Pemerintah memang tidak berniat memperbaiki jalan poros kalumpang-bonehau”, Jelas Rahmat.

Lanjut Rahmat, ia membeberkan bahwa terakhir kali Jalan Poros Kalumpang-bonehau diaspal dua puluh tahun silam. “Jalan poros kalumpang-bonehau telah dinaikkan statusnya dari jalan poros kabupaten menjadi jalan poros provinsi. Hal ini bertujuan agar pendanaan untuk membangun infrastruktur jalan ini semakin besar. Namun sampai hari ini masih nihil. Ruas jalan ini terkahir kali diaspal 20 tahun yang lalu”.
Rahmat juga menantang pemerintah untuk berani jujur dalam hal penganggaran jalan poros ini. “pemerintah dalam hal ini eksekuif (Pemprov sulbar) dan legislatif (DPRD) harus berani menyampaikan kondisi perihal tidak dianggarkannya pembangunan jalan kami. Kalau memang anggaran tidak cukup, sampaikan alasannya. Agar kami masyarakat Bonehau-Kalumpang tidak berfkir negative terhadap pemerintah”, kunci Rahmat.
(Syamsul)