Manurungnews – Sejumlah mahasiswa rantau asal Mamuju yang tertahan di kota Makassar akibat wabah covid-19, pasrah terhadap keadaan. Pasalnya, para mahasiswa rantau ini mengaku tak tahu harus berbuat apa. Hal itu disampaikan oleh seorang mahasiswa kepada manurungnews.com
“kami mahasiswa rantau yang berasal dari Mamuju merasakan dilema sebenarnya. Mau pulang kampung tapi takut menjadi penyebar virus. Tetap tinggal disini (Makassar) tapi kami tidak tahu akan melanjutkan hidup dengan cara apa”, jelas Ryan, seorang mahasiswa asal Bonehau.
Lebih jauh Ryan menjelaskan, masih terdapat sedikitnya 40 orang mahasiswa asal Kecamatan Bonehau dan Kalumpang Kab. Mamuju yang saat ini tertahan bersama dirinya di kota Makassar.“itu untuk ukuran dua kecamatan. Kami belum data hingga se Kabupaten Mamuju. Namun kami saling berkomunikasi via daring setiap hari. Saling memberi semangat dan saling menguatkan”, Tandas Mahasiswa Universitas Atmajaya ini.
Menurut mantan Sekjen Hipma Bonehau ini, kebutuhan pokok untuk makan sehari-hari merupakan masalah utama mereka saat ini. “Memang PSBB akan segera diberlakukan oleh Pemkot Makassar dan ada bantuan dari pemerintah. Tapi secara administrasi, kami bukan warga Makassar sehingga kami tidak berhak mendapatkan bantuan. Sementara persediaan makan kami semakin hari semakin menipis”, ungkapnya pasrah.
Ia berharap, Pemprov Sulbar dan Pemkab Mamuju memikirkan nasib mereka yang sedang berjuang untuk bertahan di Makassar.Tidak pulang ke kampung ditengah wabah covid-19 merupakan salah satu cara terbaik untuk memutus rantai menularan virus mematikan ini. (Ancu)